Pernah suatu ketika Imam Hasan al-Basri didatangi oleh tamu. Tamu pertama, menyampaikan perihal kekeringan, Tamu kedua, perihal hutang, tamu ketiga, perihal keturunan. Imam Hasan al-Basri menjawab semua keluhan ketiga tamunya dengan membacakan satu ayat di dalam al-Quran.
"Mohon ampunlah kepada Tuhanmu. Sesungguhnya, Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebatnya, melimpahkan harta dan anaka- anak bagimu, serta mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu. (QS. an-Nuh: 10-12).
Paling tidak ada empat fadhilah Istighfar yang terkandung di dalam tiga ayat di dalam surat Nuh. Mari kita kita perhatikan fadhilah istighfar berikut dibawah ini.
Pertama, orang yang memiliki kebiasaan beristighfar tidak akan mengalami kekeringan. Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan selalu melimpahkan air hujan tanpa harus menjadi banjir atau mencana bagi orang tersebut.
Kedua, orang yang memiliki kebiasaan istighfar, Allah akan senantiasa mengucurkan rizki dan menghindarkan diri kita dari lilitan hutang sehingga harta yang kita miliki menjadi membawa berkah bagi diri kita dan keluarga kita maupun untuk orang-orang sekeliling kita.
Ketiga, orang yang memiliki kebiasaan istighfar, Allah akan memberikan momongan atau anak-anak yang sholeh dan berbakti kepada kedua orang tuanya sehingga di dalam keluarga memiliki ketenteraman dan kebahagiaan selalu.
Keempat, orang yang memiliki kebiasaan istighfar, Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memberikan kita tempat usaha yang diberkahi dengan digambarkan dengan memberikan kebun dan sungai- sungai dengan pemandangan yang indah.
Dari keempat fadhilah istighfar diatas bahwa beristighfar adalah kemampuan kita untuk melakukan instropeksi diri atau yang disebut dengan 'Muhasabah' maka kita mengetahui penyebab akar masalah sekaligus kita menemukan solusi dari masalah itu sendiri. Itulah makna fadhillah istighfar.