▬▬▬▬▬▬▬▬
Diriwayatkan dari Syaqiq Al-Balkhy, bahwa ia pernah bertanya kepada Hatim: "sudah berapa lama engkau menyertai aku. Lalu apa saja pelajaran yang bisa engkau serap?"
Hatim menjawab: "Ada delapan macam:
① Aku suka mengamati manusia. Ternyata setiap orang ada yang dicintainya. Namun jika dia sudah di bawwa kekuburannya, toh dia harus berpisah dengan sesuatu yang dicintainya. Maka kujadikan yang kucintai adalah kebaikanku, agar kebaikanku itu tetap menyertaiku di kuburan.
② Kurenungi firman Allah,"... dan menahan diri dari keinginan hawa nafsu."(QS. An-Nazi'at). Maka sebisa mungkin aku menyerahkan hawa nafsu, hingga jiwwaku tenang karena taat kepada Allah.
③ Setelah kuamati aku tahu bahwa setiap orang mempunyai nsesuatu yang bernilai dalam pandangannya, lalu dia pun akan menjaganya. Kemudian kuamati firman Allah: "Apa yang disisi kalian akan lenyap dan pa yang di sisi Allah adalah kekal."(QS. An-Nahl:96). Oleh karenanya, setiap kali aku mempunyai sesuatu yang berharga, maka aku segera menyerahkannya kepada Allah, agar ia kekal di sisi-Nya.
④ Kulihat banyak orang yang kembali kepada harta, keturunan, kemuliaan dan kedudukannya. Padahal semua ini tidak ada artinya apa-apa. Lalu kuamati firman Allah Azza Wa Jalla,"Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kalian."(QS. Al-Hujarat:13). Karena itu aku beramal dalam lingkup takwwa, agar aku menjadi mulia disisi-Nya.
⑤ Kulihat manusia sering iri dan dengki. Lalu ku amati firman Allah, "Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia."(Az-Zukhruf:32). Karena itu aku tinggalkan sifat iri dan dengki.
⑥ Kulihat mereka saling bermusuhan. Lalu kuamati firman Allah, "Sesungguhnya setan itu musuh bagi kalian, maka anggaplah ia musuh (kalian)."(Fathir:6). Karena itu aku tidak mau bermusuhan dengan mereka dan hanya setan semata yang kujadikan musuh.
⑦ Kulihat mereka berjuang habis-habisan untuk mencari rizki. Lalu kuamati firman Allah, "dan, tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rizkinya."(Hud:6). Karena itu aku menyibukan diri dalam perkara yang memang menjadi kewajibanku dan kutinggalkan sesuatu meskipun memberikan keuntungan kepadaku.
⑧ Kuamati mereka mengandalkan perdagangan, usaha dan kesehatan badan mereka. Tapi aku mengandalkan Allah dengan bertawakal kepada-Nya
Minhajul Qasidin
Ibnu Qudamah
Pustaka Al-kausar
♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣
♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬