Zezen, Ani..,
Dalam hadits,
kita melihat bagaimana
Rasulullah shalallahu
'alaihi wasallam
membimbing para suami
untuk senantiasa
mendidik dan
menasehati isteri-isteri
mereka dengan cara
yang baik, lembut dan
terus-menerus atau
berkesinambungan
dalam menasehatinya.
Hal ini ditunjukkan
dengan sabda beliau
shalallahu 'alaihi
wasallam:
وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ
يَزَلْ أَعْوَجَ
yakni "jika kalian para
suami tidak menasehati
mereka (para isteri),
maka mereka tetap
dalam keadaan
bengkok," artinya tetap
dalam keadaan salah
dan keliru. Karena
memang wanita itu
lemah dan kurang akal
dan agamanya, serta
mempunyai sifat
kebengkokan karena
diciptakan dari tulang
rusuk yang bengkok
sebagaimana disebutkan
dalam hadits tadi,
sehingga senantiasa
butuh terhadap nasehat.
Akan tetapi tidak
menutup kemungkinan
juga bahkan ini
dianjurkan bagi seorang
isteri untuk memberikan
nasehat kepada
suaminya dengan cara
yang baik pula, karena
nasehat sangat
dibutuhkan bagi siapa
saja. Dan bagi siapa saja
yang mampu hendaklah
dilakukan. Allah
subhanahu wata'ala
berfirman (artinya):
"Dan nasehat
menasehati supaya
mentaati kebenaran dan
nasehat menasehati
supaya menetapi
kesabaran." (Al 'Ashr: 3)
Rasulullah shalallahu
'alaihi wasallam
bersabda:
الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ
"Agama itu nasehat."
(HR. Muslim no. 55)
Maka sebuah rumah
tangga akan tetap
kokoh dan akan meraih
suatu kehidupan yang
sakinah, insya Allah,
dengan adanya sikap
saling menasehati dalam
kebaikan dan
ketakwaan.
DIANTARA TIPS/CARA
MERAIH KEHIDUPAN
YANG SAKINAH
1. Berdzikir
Ketahuilah, dengan
berdzikir dan
memperbanyak dzikir
kepada Allah, maka
seseorang akan
memperoleh
ketenangan dalam hidup
(sakinah). Allah
subhanahu wata'ala
berfirman (artinya):
"Ketahuilah, dengan
berdzikir kepada Allah,
(maka) hati (jiwa) akan
(menjadi) tenang." (Ar
Ra'd:28)
Baik dzikir dengan
makna khusus, yaitu
dengan melafazhkan
dzikir-dzikir tertentu
yang telah disyariatkan,
misal:
أَسْتَغْفِرُالله,
dan lain-lain, maupun
dzikir dengan makna
umum, yaitu mengingat,
sehingga
mencakup/meliputi
segala jenis ibadah atau
kekuatan yang
dilakukan seorang
hamba dalam rangka
mengingat Allah
subhanahu wata'ala,
seperti sholat, shoum
(puasa), shodaqoh, dan
lain-lain.
2. Menuntut ilmu agama
Rasulullah shalallahu
'alaihi wasallam
bersabda:
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي
بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ
اللهِ يَتْلُونَ كِتَابَ
اللهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ
بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ
عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ
"Tidaklah berkumpul
suatu kaum/kelompok
disalah satu rumah dari
rumah-rumah Allah
(masjid), (yang mana)
mereka membaca Al
Qur`an dan
mengkajinya diantara
mereka, kecuali akan
turun (dari sisi Allah
subhanahu wata'ala)
kepada mereka as
sakinah (ketenangan)."
(Muttafaqun 'alaihi.
Hadits shohih, dari
shahabat Abu Hurairah
radhiallahu 'anhu)
Dalam hadits diatas,
Rasulullah shalallahu
'alaihi wasallam
memberikan kabar
gembira bagi mereka
yang mempelajari Al
Qur`an (ilmu agama),
baik dengan
mempelajari cara
membaca maupun
dengan membaca
sekaligus mengaji
makna serta tafsirnya,
yaitu bahwasanya Allah
akan menurunkan as
sakinah (ketenangan
jiwa) pada mereka.
Adiku Zezen, Ani yang kaka cintai,
demikianlah diantara
beberapa hal yang bisa
dijadikan tips untuk
meraih dan membina
rumah tangga yang
sakinah. Wallahu a'lam.
Semoga kajian ringkas
ini dapat kita terapkan
dalam hidup
berkeluarga sehingga
Allah menjadikan
keluarga kita keluarga
yang sakinah mawaddah
warohmah. Amiin, Ya
Rabbal alamiin.