Tentang Kedudukan Harta

Orang-orang salaf (terdahulu) mengatakan, harta adalah "senjata" kaum Muslimin.

Seorang sahabat Nabi bernama Ibnu `Abbas r.a., pernah berujar,"Dinar dan dirham adalah Cincin Allah di muka bumi, yang dengannya terlaksana segala kehendakmu."
Ketika ditanya tentang sebab mencintai harta padahal ia lebih mendekatkan diri kepada dunia, Abu Zinad menjawab, "Walaupun ia mendekatkanku kepada dunia, tapi ia pula yang bisa menyelamatkanku dari dunia."

Maksud dari perkataan beliau adalah bahwa harta bisa menjadi wasilah yang baik dalam meningkatkan kuantitas ibadah kita. Alasannya, karena ada banyak ibadah yang tidak bisa terselenggara kecuali dengan kepemilikan harta, dengan harta kita bisa zakat, menunaikan ibadah haji, menyantuni anak yatim, dan lain-lain. Dengan demikian, harta memberikan peluang kepada seseorang untuk lebih konsentrasi dalam urusan ibadah, yang sekaligus pula menyelamatkan kita dari berbagai fitnah dunia.

Telah berkata seorang ahli hukum, "Siapa saja yang membuang hartanya, maka ia telah membahayakan dua macam kemuliaan, yaitu agama dan kehormatan." Duahal ini kadangkala tak bisa tegak kecuali dengan keberadaan harta. Pembangunan pondok pesantren dan berpakaian bersih, adalah contoh dari kemuliaan agama dan kehormatan, yang memerlukan kehadìran harta.

Di sisi lain, terdapat perbedaan di antara para ulama mengenai keutamaan kekayaan dan kefakiran. Sebagian ulama berpendapat bahwa kekayaan lebih utama dari kemiskinan. Alasannya, karena orang kaya lebih berkuasa dari orang miskin. Padahal kita tahu kekuasaan lebih utama dari kelemahan. Sementara itu, sebagian ulama yang lain berpendapat, kemiskinan itu lebih baik dari kekayaan. Alasannya, karena orang miskin tidak dibebani oleh berbagai permasalahan keduniaan, yang sering kali mengakibatkan hilangnya konsentrasì dan kekhusyukan dalam urusan ibadah dan akhirat.

Pendapat terbaik dalam masalah ini adalah yang bersifat pertengahan di antara dua pendapat tadi. Pendapat pertengahan ini akan membawa kita pada keutamaan keduanya ( kekayaan dan kemiskinan ) dan menyelamatkan kita dari kehinaan yang diakibatkan oleh keduanya.

Wallåhu a'lam.

♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣
♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬