Ketika kehidupan bagai bahtera yang berlayar ditengah samudra. Waktu terasa cepat berlalu, dilewati dengan manis, pahit, getir, penuh tawa dan derai air mata semua seolah berlarian, melompati kebahagiaan dan penderitaan.
Kisah itu begitu nyata dalam perjalanan hidup kita. Kita menyukai kelembutan mata pasangan kita, kedamaian disetiap belaiannya hingga tahun berganti tahun dan pesonanya perlahan memudar, terkikis kisaran emosi, hempasan derita, ujian, cobaan dan air mata yang membuat kerutan-kerutan diwajah orang yang kita cintai. Termangu dalam kesendirian, terhanyut dalam kelembutan sinar kedua bola matanya. Pada keceriaan di setiap derai tawa orang yg kita cintai.
Kehadirannya membawa nuansa jingga dan ungu dikehidupan penuh warna. Kita merindukan akan ketenteraman, kasih sayang dan kebahagiaan. Namun yang terjadi justru kita mudah terluka dan menderita karena orang yang kita cintai.
Kita menjadi sakit dan penuh derai air mata karena orang yang kita kasihi. Itulah Cobaan yang paling berat di dalam kehidupan, maka kita harus memiliki sebuah kekuatan dan kesabaran yang besar agar kita bisa memaafkan.
Memaafkan hanya bisa dilakukan oleh orang yang mencintai pasangan karena cintanya kepada Allah. Itulah sebabnya memaafkan menjadi obat mujarab bila kita sedang terluka dan menderita karena cinta. Menyentuh hati yang paling dalam, menyejukkan dari keresahan dan kegelisahan. Ketika kaki kita menginjak bumi, meraih jemari, rebah dalam kehangatan pelukan menyembuhkan luka.
Tidaklah berarti apapun luka yang kita rasakan karena bukan seberapa besar luka dan derita namun seberapa besar kekuatan dan kesabaran yang kita miliki untuk menanggung luka dan derita itu. Bila kekuatan dan kesabaran yang kita miliki kecil dan rapuh maka luka kecilpun kita sudah merasa begitu teramat menderita. Jika kita memiliki kekuatan dan kesabaran yang besar, sebesar apapun luka dan derita itu tidak akan berarti apapun bagi kita, karena Allah melimpahkan kelembutan dan kasih sayang di dalam diri kita. Sebagaimana sabda Rasulullah.
"Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi satu keluarga, maka Allah akan memasukkan rasa kelembutan dalam diri mereka" (HR. Ahmad).