Dalam menempuh hidup, pastiah kita banyak dihadapkan dengan suatu masalah, baik itu kecil maupun besar.
Pernahkan kita berpikir bagaimana masalah itu bisa datang?
Kalau kita gali dan teliti, sesungguhnya ujian dan cobaan itu di berasal dari Allah, tujuannya untuk menguji sebatas mana ketakwaan kita pada Allah swt
INGAT!!! ALLAH MENGUJI KITA SESUAI DENGAN KEMAMPUAN KITA, ARTINYA : SEHARUSNYA KITA MAMPU MENYELESAIKANNYA
Teringat kata kata seseorang bernama HOCK AMBARA kata orang tukang aransemen lagu gituu..
Ingatlah jika engkau dihadapkan oleh suatu masalah KUNCINYA ADALAH
HATI, AKAL dan NAFSU (JANGAN DIRUBAH SUSUNANNYA)
H > A> N = 0 susunan yg menghasilkan kedamaian (KEIKHLASAN) klo dalam dunia matematika aggap aja ni ketetapan…hiks (inget waktu sekolah dulu)
- H
A = akal
N = nafsu
Pada hakekatnya manusia itu punya kelebihan dari mahluk Allah lainnya.
APA SIH KELEBIHAN KITA?
- 1. kita pnya akal untuk berpikir
2. kita punya nafsu memenuhi hasrat hidup
3. kita punya hati yg selalu berkata jujur
Kenapa hati yang pertama mugkin itu yg menjadi pertanyaan anda?
mari kita gali…
contoh kecil aja ya….
seorang pemimpin perusahaan memarahi karyawannya padahal si karyawan tidak merasa melakukan kesalahan misalkan nih ya…
bagaimana sikap kita jika kita yg menjadi karyawannya..
klo melihat rumus diatas:
Hati>akal>nafsu = 0
Hati berkata : wah si bos mgkin lagi capek
Akal : klo aku membela diriku pasti tambah runyam
nafsu: biarin ajalah toh marahnya g trus trusan
hsilnya 0 (kedamaiaa dan keiklasan)
Kita rubah susunanya
hati: wah si bos lagi capek/marah – marah
nafsu: tapi aku juga capek, enak aja marah2
akal: berusaha untuk menaggapi kesalahan si bos
hasil= untuk km sp1
nafsu : bukan saya pak yg melakukan kesalahan
akal: buktinya apa pak klo saya melakukan kesalahan.
hati: ENAK AJA MARAH2 si hati berbisik “awas lho pulang gue santet”
hasilnya = mengasilkan suatu yg buruk
Akal= bukan saya pak yg mlakukan
hati = enak aja main tuduh….huft dasar bos stress
nafsu= apa yg dari hati dikeluarkan…Bapak nih gimana? sy juga capek
hsilnya= ‘pecat’ paling gak dapat sp2 akibat menggurui si bos
Berhubung dengan adanya pertanyaan hati yg seperti apa yg menjadi tolak ukur untuk menyelesaikan suatu masalah?
Disini saya mau mejelskan dulu arti dari sebuah Hati, arti hati berasal dari kata kalbu, dilihat dari bahasa arab berakar dari kata kerja yaitu qalaba yg artinya membolak balikkan yaitu kadang hati kita baik kadang juga hati kita buruk istilah gaulnya sih bad mood
Pernahkah kita, disaat hati kita bisa memberi dan menerima…??
Pernahkan kita, disaat hati kita tidak bisa memberi dan menerima..??
Hati yang berubah ubah ini didasari dari hadis nabi, kadang hati lamma malakiyah(bisikan malaikat) mengajak kebaikan atau keikhlsan dan lamma syaithaniyah(bisikan setan) dalam arti bisikan nafsu mengajak ke jurang kehancuran
Hati yang bagaimana yang menjadi tolak ukur untuk menyelesaikan masalah?
jawab : Hati yang mengajak kita menuju jalan kebaikan dan keikhlasan bukan hati yang menjerumuskan kita kejurang kehancuran yg terkontaminasi oleh hawa nafsu
Pertanyaan2
Bagaimana mensinkronasikan antara hati, akal, nafsu dalam kehidupan sehari hari?
Kalau boleh saya menggunkan rumus matematika untuk menjawab pertanyaan diatas,
A + B = 0
dimana
A = lamma malakiyah
B = lamma syaithaniyah
Untuk menjawab pertanyaan diatas, A (lamma malakiyahnya) harus lebih mendominsi kehidupan kita, lalu bagaimana caranya..
jika A yang kita cari maka jawabannya adalah
A = – B
jadi kita harus mengurangi B (lamma syaithaniyah)
caranya : dalam islam kita diajarkan berdzikir, sholat, puasa dimana tujuannya untuk mengurangi lamma syithaniyah
Demikian penjelasan dari saya, untuk menanggapi pertanyaan hati yng menjadi tolak ukur dalam menyelesaikan masalah