Penyakit adalah salah satu cobaan Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Adapun cobaan itu merupakan sunnatullah yang diberikan kepada hamba-Nya atas dasar kasih sayang Allah dan hikmah- Nya.
Allah swt tidak akan menciptakan sesuatu yang dicintai, baik dari segi teknologi maupun hukum sarak, melainkan didalamnya terkandung kebaikan, hikmah, serta kasih sayang terhadap hamba-Nya yang jelas, yang sulit diketahui oleh logika manusia.
Mudah-mudahan ujian berupa sakit, benar merupakan ujian atau maksimal sebagai kifarat, sehingga kalau kita lulus dari ujian berupa sakit, kita akan dinaikkan derajat kemuliaan penderita sakit. Walaupun sakit merupakan ujian bersifat kesulitan, namun terdapat beberapa hikmah yang dikandungnya, antara lain:
1. Sabar dan bertambah iman Sesungguhnya dengan ujian dan cobaan, Allah ingin mengetahui kualitas ibadah seseorang. Bersyukur kepada-Nya ketika mendapatkan ke senangan dan bersabar ketika mendapatkan kesulitan. Orang benar-benar akan beranggapan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam dirinya selalu mengandung kebaikan.
2. Menghapus kejahatan dan dosa. Sakit bisa menghapus dosa-dosa yang dilakukan oleh hati, pendengaran, penglihatan, pembicaraan dan semua anggota badan yang lainnya. Kadangkala penyakit juga sebagai hukuman atas dosa-dosa yang telah dilakukan oleh seseorang. “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian (besar) dari kesalahan- kesalahan mu” ( QS Asy- Syuuraa)
3. Perantara agar masuk surga “Surga itu dipagari dengan hal- hal yang dibenci, sedangkan neraka dipagari dengan hawa nafsu” (Hadist) dan ”Jika kamu sabar dan penuh iman ketika cobaan pertama, niscaya tidak ada yang Aku ridhai sebagi balasan, kecuali surga” (Hadist qudsi). Jelas bahwa cobaan, penyakit, dan kesusahan merupakan sebab-sebab yang dapat memasukkan seseorang kesurga.
4. Mengembalikan seseorang kepada Tuhannya, mengingatkannya dari kemaksiatan dan kelalaian. Salah satu manfaat sakit dan musibah- musibah lainnya adalah mengingatkan seseorang kepada Allah swt setelah lama meninggalkan atau melalaikan- Nya, juga menghentikan dari bergelimang dengan maksiat. Seseorang yang dalam keadaan sehat, sering kali lalai di dalam kelezatan dan syahwat. Dia mengutamakan dunia dan melupakan Allah swt serta mengikuti bujuk rayu setan melalui syahwat dan berbagai kemaksiatan. Ketika tertimpa musibah, baru merasakan kelemahan kerendahan, serta harapannya kepada Allah swt. maka dia akan kembali kepada- Nya dengan penuh penyesalan dan merendahkan diri mengharapkan kasih sayang- Nya.
5. Agar seseorang mengingat nikmat Allah. Sakit dapat mengingatkan, berapa banyak nikmat-nikmat Allah yang telah diberian kepadamu. Berapa banyak nikmat-nikmat yang telah kamu terima, berapa banyak bahaya yang Allah telah menahannya. Ketika ditimpa penyakit atau terkena cobaan, niscaya kamu akan kembali mengenang pada kenikmatan- kenikmatan sebelum sakit, baik yang telah berlalu maupun yang akan terjadi, kamu semakin berzikir dan bersukur dan memnuhi seluruh hatimu dengan kecintaan kepada Allah serta mengagungkan-Nya .”Seseorang jaka tidak ditimpa oleh suatu musibah, niscaya tidak akan mengetahui kedudukan kesehatan di dalam dirinya”
6. Mengingatkan keadaan saudaranya yang sedang sakit Orang yang sehat akan lupa terhadap hak-hak sudaranya yang sedang menderita. Allah swt menciptakan penyakit bagi orang mukmin, agar ia mengingat saudarnya yang sedang sakit, kemudian menunaikan kewajiban- kewajiban terhadapnya, misanya menjenguk, menyelesaikan kebutuhan-kebutuhan, meringankan beban-beban yang dipikul dan mendoakanya.
7. Membersihkan penyakit hati Kesehatan bisa menimbulkan kejahatan, kesombongan dan membanggakan diri yang bisa menimpa diri manusia. Jika sakit menimpanya hancur hatinya, luluh hati- nya, terbebas dari akhlak yang yang tercela, misalnya sombong, dengki serta semua sakit hati lainnya. Kemudian hatinya diisi dengan tunduk dan merendahkan diri di hadapan Alloh swt. “Seandainya tidak ada ujian-ujian dan cobaan di dunia, niscaya orang akan menjadi sombong dan membanggakan diri dari Allah, dan hatinya keras, dimana semuanya ini akan mengakibatkan kehancuran di dunia maupun di akhirat “Kadang-kadang Allah memberikan kenikmatan (kepada manusia) dengan melalui cobaan/musibah, dan sebagian kaum yang lain diuji dengan kenikmatan”
8. Sebagai cinta Allah kepada hamba-Nya “Barang siapa yang Allah menghendaki kebaikan kepadanya maka Allah memberi- nya cobaan” (Abu Hurairah).
9. Dicatat perbuatan baiknya diwaktu sehat “Jika seseorang .menderita sakit atau bepergian, maka akan dicatat perbuatan baiknya, sebagaimana dikala mukmin dalam keadaan sehat” (Abu Musa).
“Jika seseorang menjalani ibadah yang benar, kemudian menderita sakit maka akan dikatakan kepada para malaikat yang ditunjuk:
Catatlah: perbuatan perbuatannya sebagaimana yang dikerjakan dikala sehat sampai Aku menyembuhkanya atau mencabut nyawanya” (Alhadist)
Wa’allahu a’lam bishowab
***
Nb: bila menurut anda bermanfa'at silahkan share ke teman-teman anda