Pernah ditelevisi saya menyaksikan seorang Ibu yang mengatakan, "Diawal pertengkaran saya berusaha tetap tenang tetapi konflik meruncing. saya tidak bisa menahan emosi, saya merasa suami tidak mengindahkan semua 'pengorbanan saya' untuk keluarga, suami dan anak-anak dan bagaimana dengan keikhlasan dalam melayani mereka. Amarah menguasai akal sehat saya hingga mengalir kata- kata pedas dan menyakitkan. Sementara suami juga membalas kata-kata yang tak kalah pedasnya. konflik kami membesar dan sulit diatasi."
Itulah gambaran buruk bagaimana sebuah pertengkaran menjadi komoditas tontonan dilayar kaca, makna ikhlas juga dipersepsikan secara keliru. Padahal bila keikhlasan dipahami sebagai sumber kebahagiaan seorang istri menjadi terasa indah sebab keikhlasan adalah instrumen paling ampuh dalam mengatur keluarga. dan itulah bukti kecerdasannya istri sebagai ibu rumah tangga.
Istri yang cerdas secara emosional akan selalu memenangkan disetiap konflik karena hanya berkonsentrasi pada sumber konfliknya bukan pikiran buruk tentang suami. Istri pemenang sadar bahwa keberhasilannya dalam menjaga tenangan diri jauh lebih berharga daripada menyerah kepada nafsu amarahnya. Ketenangan adalah kekuatan. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad,
"Orang yang kuat bukanlah orang yang selalu menang berkelahi namun mereka yang mampu mengendalikan amarahnya." (HR. Muslim).
Istri pemenang ingat akan betapa pentingnya memilih kata- kata yang santun dalam menjawab kemarahan suami. Dirinya akan menghindarkan kata-kata yang menyakitkan, mengejek ataupun mencemooh suami. Istri pemenang menghindari hal-hal yang memperuncing masalah atau memperkeruh suasana. Jika istri merasa konfliknya akan semakin meruncing, maka haruslah berusaha bersikap damai dengan mengakhiri kondisi yang ada lalu menunjukkan perhatiannya kepada suami agar emosi tidak menjerumuskan mereka kepada hal-hal yang tidak diinginkan.
Menghabiskan waktu berduaan dengan suami sangatlah penting. Seperti dengan sholat berjamaah. Hal tersebut bisa menambahkan kasih sayang antara suami istri. disamping itu haruslah selalu meminta perlindungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan percaya bahwa Allah tidak akan pernah mengecewakan hamba- hambaNya yang meminta perlindungan.
---
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. (QS Ath-Thalaq 4).