INDAHNYA ZUHUD

Indahnya Zuhud


Sahl bin Sa'd berkata, telah datang seorang laki-laki pada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Salam kemudian berkata, “Ya Rasulullah, tunjukkan padaku satu amal yang bila kuamalkan niscaya Allah mencintaiku dan manusia juga mencintaiku.” Maka Nabi bersabda, "Berzuhudlah dari dunia niscaya Allah mencintaimu. Berzuhudlah dari apa yang ada ditangan manusia niscaya manusia mencintaimu." (HR. Ibnu Majah).

Zuhud adalah hati yang selalu merasa ridho sekalipun usahanya gagal. Imam Ghozali menyebutkan ada tiga tanda- tanda orang yang zuhud. Pertama, tidak gembiran dengan apa yang ada dan tidak bersedih karena kehilangan. Kedua, sama saja baginya dipuji atau dicaci. Ketiga, Senantiasa bersama Allah dan hatinya menikmati kelezatan cintanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Alangkah indahnya bila kita sebagai seorang Muslim mampu bersikap zuhud. Kemampuan mengatur hati agar senantiasa ridho atau ikhlas menerima apapun dalam hidup ini sekalipun usahanya gagal tetapi tidak kehilangan semangat terus berusaha untuk meraih kesuksesan. Kesuksesan yang hakiki dunia dan akherat. Sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akherat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari kenikmatan duniawi, sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Q.S. Al Qashash 28 :77)

Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa Allah memerintahkan agar kita menggunakan segala kenikmatan yang diberikan-Nya untuk mendapatkan kebahagiaan hidup di akherat. Namun Allah swt. menegaskan bahwa kehidupan dunia juga tidak boleh kita lupakan. Dari ayat ini kita bisa simpulkan bahwa orang zuhud sangat mengutamakan kehidupan akherat, namun kita tidak meninggalkan kehidupan duniawi, sehingga terjadi keseimbangan antara kebahagiaan dunia dan akherat. Itulah indahnya Zuhud