Kontroversi Rasul Paulus
Latar Belakang Pemikiran Paulus
Sejauh saya ketahui, Paulus adalah manusia yang kontroversial. Ini kenyataan yang saya temukan. Saya sudah baca beberapa buku mengenai Paulus. Dialah yang menciptakan agama Kristen yang menginspirasikan lebih satu Milyard umatnya didunia ini, yang membuat mereka merasa bahagia dan lega karena merasa sudah ada yang mati menyelamatkan mereka di hari kemudian. Paulus pula yang membuat umat kristen menitikkan air mata yang mengenang penderitaan Yesus di tiang salib.
Lebih satu milyard umat kristen di dunia ini memujanya. Mereka menganggap setiap kata yang tertulis dalam surat-suratnya yang tercatat dalam alkitab adalah firman Allah. Ucapan seperti " Tuhan Yesus", "Atas Nama Tuhan Yesus" meluncur secara spontan. Siapa yang mengajarkan semua ini..? apakah Yesus..? Jawabannya bukan, semua itu bukan dari ajaran Yesus melainkan dari Paulus.!
Yesus selama hidupnya tidak pernah mengajarkan bahwa dirinya Tuhan. Meskipun ada yang mengatakan bahwa Yesus mengajarkan demikian, ibunya saudara-saudaranya yang tidur sebantal dengan Yesus, tidak akan percaya bahwa yang tidur disamping mereka setiap malam adalah Tuhan.
Surat-surat Paulus menjadi landasan filsafat dan pemikiran sebagai ajaran baru, "Mithos Kristus", yang menyimpang dari ajaran Yesus dan murid-muridnya. Oleh karena itu orang-orang di zaman modern di mana informasi tentang sejarah pergerakan Yesus dapat diperoleh, mengaitkan Yesus dan murid-muridnya dengan ajaran pemikiran Kristen, sudah tidak tepat. Pehatikan pernyataan dari Burton L Mark seorang sejahrawan dan pakar Alkitab dalam bukunya Who Wrote The New Testament tentang siapa pembawa agama Kristen di dunia ini:
(Dari surat-surat Paulus, selanjutnya, gambaran tentang kehidupan dan pemikiran Kristen dimulai. Oleh karena itu Paulus dianggap sebagai orang pertama yang memeluk agama krsiten, orang Kristen pertama yang tidak mengenal Yesus" dalam daging" sebagaimana dikatakannya, dengan demikian dia merupakan orang pertama yang mendasarkannya keimanannya dimulai dari Kebangkitan Yesus dari kematian...Konsep pemikiran Paulus tentang kristn tidak tampak dalam naskah-naskah yang ditemukan dari Kelompok Pergerakan Yesus)
Memang sebelumnya Paulus beragama Yahudi. Bukan hanya sekedar Yahudi biasa, tetapi seorang intelektual Yahudi. Karena pengetahuannya tentang agama Yahudi dia kemudian diangkat sebagai Guru (Rabbi). Namun latar belakang pendidikan filsafat Helenisme yang berbentuk pribadinya, menyebabkan Yahudinya adalah Yahudi Helenis. Pendidikan Yahudi yang diperolehnya dibawah bimbingan Gamaliel, bukannya menghapus paham Helenis yang melekat dalam dirinya, tetapi sebaliknya ajaran Yahudi yang diperolehnya diarahkan ke Helenisme.
Para pemimpin Pergerakan Yesus di Yerusalem yang menyadari hal ini, segera menegurnya untuk kembali ke ajaran Yahudi yang benar. Pada mulanya Paulus taat dan bertobat untuk tidak lagi melenceng dari ajaran ajaran yang telah disepakati. Namun apa yang terjadi kemudian, ternyata tobatnya Paulus hanya dimuka para Pemimpin Yerusalem. Begitu kembali ke kelompoknya, Helenis Non-Yahudi, desakan untuk meninggalkan hukum Taurat tidak terbendung. Dan akhirnya secara terbuka Paulus mengkotbahkan ajaran (injil) barunya, yang diinspirasikan oleh filsafat Platonis, Stoic, Gnostisisme dalam kematian dan kebangkitan Kristus (Yesus) yang dikemas dengan nama : KRISTEN.
Oleh karena itu dia dipuja oleh golengan penyembah berhala, malah sebagian mereka menganggap Paulus sebagai penjelmaan Tuhan mereka didunia. Namun sebaliknya dia dimusuhi oleh kaum Yahudi yang menganggapnya sebagai penyakit yang paling berbahaya dan pembuat kekacauan di dunia yang beradab. Kelompok murid-murid Yesus malah menyebutnya sebagai "Jemaah Setan", karena dialah yang dianggap merusak agama Yesus. Roetzel menggambarkan pendapat sebagian besar umat Yahudi terhadap Paulus sebagai berikut:
...Dia (paulus) memisahkan Kristen dari sumber aslinya, agama Yesus yang sederhana. Sebagian besar umat Yahudi memandang Paulus sebagai Bapak Anti-Samawi, dari Barat. Dialah, menurut mereka, yang mencabut warisan turun-menurun Yahudi dari Sinanog. Dialah yang dengan marah dan frustasi mencambuk orang-orang Yahudi yang membangkang untuk menerima injil yang diberitakannya. Dialah yang mengecam barang siapa yang bersunat akan dikutuk. Dan dialah, orang murtad dari agama Yahudi dan kemudia menyelewengkan ajarannya.)
Lebih dari satu Milyard Umat Islam di persada bumi ini tercengang! Apa benar Nabi Isa (Yesus) yang Rasul Allah mengajarkan hal-hal yang bersifat syirik ? APa benar Rasul ke 24 yang kita cintai ini makan babi atau menghalalkan babi untuk umatnya? Apa benar Nabi Isa as (Yesus) membawa ajaran yang bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad saw? Kalau andai kata bertentangan, siapa yang membuat bertentangan?
Cukup banyak pertanyaan buat umat islam. Semua pertanyaan ini timbul bukan karena Nabi Muhammad saw. Ini bukan juga karena Nabi Isa as (Yesus) dan murid-muridnya tetapi karena Paulus. Paulus pun tidak lepas sasaran kritikan para pakar Alkitab untuk berbagai Alasan.
Manakala kita membuka-buka buku Perjanjian Baru, siapa figur yang paling Dominan disana? Mungkin hampir semua orang akan mengatakan Yesuslah tokoh paling dominan. Tetapi bagi saya, sejauh yang saya baca dalam berbagai buku serta Alkitab, saya tiba dalam kesimpulan bahwa Tokoh yang paling dominan dalam perjanjian baru adalah bukan Yesus tetapi Paulus dengan Kristusnya.
Paulus lahir dan dibesarkan di kota Tarsus dari keluarga Yahudi dan perantauan. Tarsus dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan dan kebudayaan di pantai Tenggara Asia Kecil. Disinilah Paulus belajar bahasa Yunani dan memperoleh Nama Yunaninya "Paulos" nama yang lebih populer dibanding Ibraninya "Shaul". Kota ini juga dikenal sebagai salah satu pusat berbagai agama dan filsafat terkenal seperti Mitraisme, Platonis, Stoic, dan Gnostisisme.
Filsafat-filsafat ini sangat dominan dalam kehidupan masyarakat Tarsus. Upacara-upacara yang berkaitan dengan agama/ filsafat-filsafat ini menjadi pemandangan yang lazim di mata Paulus sehari-hari. Dengan belajar dan filsafat Yunani, Paulus menjadi figur yang berbentuk dengan perpaduan berbagai filsafat tersebut. Pengaruh filsafat-filsafat ini dalam arti pemikiran Paulus dapat dilihat jelas dalam surat-suratnya yang menjadi bagian dari Perjanjian Baru.
Mari kita bahas satu-satu.....
1. Mithraisme.
Hari Natal setiap tanggal 25 Desember diperingati di seluruh dunia. Jarang orang mempertanyakan, mengapa tanggal 25 Desember? ada segolongan orang yang melakukan ibadah pada hari minggu? juga jarang mempertanyakannya. Kedua hal diatas segera terjawab, setelah membuka-buka lembaran kerajaan Romawi. Sejak zaman sebelum Yesus, orang-orang Romawi menyembah Dewa Matahari (Mithra) merayakan Hari Kelahiran Tuhan mereka yaitu tanggal 25 Desember, sejalan pergerakan Matahari yang muncul dari garis balik selatan menuju Utara.
Orang-orang Romawi menyembah Dewa mithra pada hari Minggu (dalam bahasa inggrisnya, Sun-day). Sun = Matahari. Day= hari penyembahan. Sunday= Hari penyembahan Dewa Matahari. Kemudian timbul pertanyaan, dari mana orang-orang Romawi memetik ajaran ini?
A. N. Wilson dalam bukunya Paul the Mind of the Apostle menjelaskan:
Para Ahli Purbakala memperlihatkan bahwa Tarsus merupakan pusat kegiatan para penyembah Dewa Mithra sampai dengan masa keruntuhan Kerajaan (Romawi).....Kemungkinan besar laskar Pompey, dalam kegiatan mereka ke Timur, yang pertama memperkenalkan aliran (Penyembah Dewa Mithra) ini ke Masyarakat Romawi).
Paulus sebagaimana anak-anak lainnya yang lahir dan dibesarkan di Tarsus tidak akan lepas dari Upacara Keagamaan. salah satu upacara Mithraisme yang dilakukan oleh orang -orang Tarsus adalah menghormati Dewa Pahlawan, Herakles. Penghormatan kepada Herakles, tidak jauh berbeda dengan penghormatan kepada Dewa-dewa lainnya yang mati dan kemudian bangkit kembali seperti Mithra, dewa adonis, di Syria, Dewa Thammuz di babylonia, Dewa Osiris di Mesir.
Dari peninggalan sejarah di Tarsus di ketahui bahwa Herakles yang mati kemudian bangkit kembali sebagai Juru Selamat. Silahkan baca I Korintus 15:3-4:
"Sebab sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan kitab suci. Bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari ketiga sesuai dengan Alkitab.
Perhatikan pernyataan Paulus pada kata "yaitu apa yang kuterima sendiri". Dari siapa dia menerima ajaran kristus mati karena dosa manusia, bahwa ia telah dikubur, dan dibangkitkan kembali? Dari Yesus? Tidak mungkin! Yesus tidak pernah mengajarkan Kristus versi penyembah berhala seperti yang dikatakan oleh Paulus. Apalagi para pakar Alkitab dan sejahwaran Kristen pada umumnya sependapat bahwa Paulus tidak pernah bertemu dengan Yesus. dari Rabbi? tidak mungkin! Rabbi mengajarkan Kristus tidak seperti apa yang dikatakan Paulus. Dari ahli filsafat penyembah Berhala? ini yang mungkin! Karena Kristus yang diperkenalkan oleh ahli filsafat penyembah berhala.
Dangan melihat konsep-konsep Mithraisme kita sudah dapat menduga dari mana sumber inspirasi Paulus dalam memperkenalkan kristusnya. Kalau andaikata Kitab Perjanjian Lama yang merupakan pegangan umat Yahudi mengajarkan bahwa akan ada Tuhan yang turun ke bumi mengambil bentuk manusia, yang kemudian mati, bangkit kembali, terangkat di sorga dan menjadi Juru Selamat, mengapa tidak pernah diajarkan sebelumnya?
Padahal Paulus berulang-ulang mengatakan: sesuai dengan kitab suci, sesuai dengan kitab suci. Kalo kitab suci adalah perjanjian Lama, apakah hanya Paulus yang tahu menafsirkan Perjanjian Lama?
Bagaimana dengan para Rabbi? Ahli taurat, saduki dan Farisi sejak ratusan Tahun sebelum datangnya Paulus?
Konsep Mithraisme dan penyembah Dewa Pahlawan Herakles ini akan lebih jelas lagi dalam penjelasan Wilson berikut ini:
PASKAH - KEBANGKITAN ----MENIRU AGAMA PAGAN.....
(Salah satu tanda yang paling jelas dari penyembah Mithraisme adalah ajaran untuk meminum darah sapi suci atau meminum secawan anggur sebagai perlambangan Darah...ini melambangkan tumbuhnya baru lepas dari kubur.)
Hal ini sama seperti surat Paulus di Korintus, silahkan baca I Korintus 10:16: "Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur adalah persekutuan dengan darah Kristus?"
Dan mitos tentang Dewa herakles kemudian diterapkan secara cerdik kedalam Pahlawan Yahudi "Yesus dari Galilea yang mati, dan bangkit kembali sebagai Juru Selama, persis seperti Herakles. Barang siapa yang tidak percaya, tidak akan selamat. baca lagi I Korintus 15:17 : " Dan jika kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu, dan kamu masih hidup dalam dosa. Ajaran Paulus tentang Mithraisme juga dianut oleh penulis injil Matius, pendukung Paulus, sebagai mana yang dapat kita baca sgg:
Mathius 26:27-28: "Sesudah itu ia mengambil cawan, mengucapkan syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata " Minumlah kamu semua cawan ini. sebab inilah darah - Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.
Jelas sekali kalo injil Matius yang menganut ajaran Paulus tanpa sadar membuat Yesus menjadi penganut Mithraisme. Yesus yang beragama Yahudi dan mengharamkan Darah, oleh penulis injil Matius disamakan dengan sapi suci Herakles yang darahnya memberikan kehidupan baru. Umat Yahudi termasuk Yesus dan murid-muridnya mengharamkan Darah. Berbicara tentang perumpamaan tersebut, dimana murid akan meminum darah gurunya, bisa membuat murid-murid Yesus yang kesemuanya Yahudi, jijik dan muntah.
Namun karena penulis Injil Matius sebagaimana paulus adalah penganut Mithraisme, meminum darah bukan suatu yang janggal. Apalagi kalo dibalik itu mungkin ada kesengajaan mengarahkan cerita bahwa Yesus berbuat demikian demi maksud-maksud tertentu.
Kalau Paulus menganut faham ini secara kental, tidak mengherankan, karena sejak kecil, festifal menghormati Dewa Herakles yang mati dan bangkit kembali, yang mengorbankan darah lembu suci untuk kehidupan baru, lewat di depan matanya setiap tahun. Kepercayaan ini telah tertanam dan terprogram dalam alam bawah sadar Paulus. Oleh karena itu, suatu cerita yang berkaitan atau mendukung apa yang tersimpan di alam bawah sadarnya secara otomatis ditanggapinya. Paulus yang menganut faham darah untuk keselamatan dapat dilihat dalam suratnya kepada jemaah Roma. silahkan baca Roma 5:9: "Lebih-lebih karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah".
2. Platonis
Faham Platonis yang dianut Paulus dinyatakan oleh pengakuan Santo Augustinus dalam buku tentang dirinya yaitu "The Confession of St. Augustine yang diterjemahkan oleh John K Ryan, dibawah sub judul : Kitab Suci dan Filsafat Penyembah Berhala. St. Agustinus mengaku pernah baca buku Platonis. Dalam buku tersebut ditemukannya kalimat-kalimat yang mirip dengan surat-surat Paulus kepada Jemaat di Filipi 2:6 yang kalaupungaya bahasanya berbeda tetapi mengandung pengertian yang sama:( Saya menemukan (St agustinus), dalam buku tersebut (filsafat Platonis) yang walaupun gaya bahasanya agak berbeda, bahwa Anak, yang walaupun didalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan.)
Surat Paulus kepada Jemaat di filipi 2:6-11 sangat terkenal di dalam dunia Kristen sebagai salah satu landasan untuk mempertuhankan Yesus Kristus, yang menyatakan bahwa dia adalah Tuhan dari Sorga yang turun ke bumi mengambil bentuk manusia. Ayat-ayat ini sering saya dengar digunakan oleh umat Kristen untuk memperlihatkan bukti dari Alkitab bahwa Yesus adalah Tuhan.
Namun sebelum kita mengatakan semua, Santo Agustinus, pemuka Gereja yang dihormati, sudah menyampaikan kepada kita bahwa sekitar 400 Th sebelum lahirnya Paulus, filsafat tersebut sudah diperkenalkan Plato. Artinya Paulus tinggal menjiplak dan membimbingnya. Selain itu mari kita lihat Paul Tillich pakar sejarah pemikir Kristen dari Divinity School of university of chicago, dalam bukunya A History Of Christan Thought menjelaskan secara detail faham Platonis yang merupakan landasan surat Paulus kepada Jemaat Filipi 2:6-9 yang berbunyi:(..sukma yang jatuh dari kebersamaan abadi dimana dunia Roh, turun ke bumi dalam rupa manusia, kemudian berusaha melepaskan keterkaitannya dengan daging(tubuh), dan akhirnya mencapai tingkat yang lebih tinggi dari dunia kebendaan. Ini berlangsung secara bertahap, dan bertingkat. Faham ini kemudian dianut pula oleh gereja, bukan hanya oleh golongan sufinya tetapi juga secara luas, oleh para pemimpin Gereja)
Filsafat diatas, akan nampak lebih jelas dengan membaca pemikiran Paulus dalam suratnya kepada jemaat Roma pasal delapan: "sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum taurat, karena tidak berdaya oleh daging, telah dilakukan olah Allah. Dengan jalan mengutus anaknya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa.... Maka ia yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mai, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Rohnya, yang diam dalam kamu.
Ini Jelas filsafat Platonis yang menurut Edward Gibbon diperkenalkan oleh Plato (427?-347?. SM). Filsafat ini yang kemudian dibangkitkan kembali oleh Paulus.(I Korintus 8:6), secara kental dianut oleh kaisar Nervaf (96-98 M) yang mengumumkan kepada Khalayak sesuatu yang sangat mengherankan:(Logos (Firman) yang bersama0sama dengan Allah sejak permulaan, dan adalah Anak Allah yang menciptakan segala sesuatu dan Olehnya segala sesuatu dijadikan, telah menjelma ke dalam diri Yesus dari Nazaret).
Oleh sebab itu salah seorang pemuka Kristen yang juga pakar Naskah Laut Mati, Reverend Dr. Charles Francis Potter dalam bukunya The Lost Years of Jesus Revaled" menyayangkan umat kristen yang memasuki Millenium ketiga saat ini, masih berfikiran seperti orang-orang abad pertama, kedua dan ketiga lihat tulisannya yang berbunyi: (Para pengikut Yesus, para ulama Kristen dan penerus abad-abad I, masih dapat dimaafkan kalo mereka gagal memahami bahwa beliau (Yesus) sesungguhnya bukan Tuhan yang turun dari langit, tetapi hanyalah seorang manusia yang sangat besar (di zamannya). Tetapi (yang mengakui) pengikut saat ini, para ulama Kristen modern tidak dapat lagi dimaafkan (untuk berfikiran seperti diatas) dengan memanfaatkan keterbatasan dan tidak kemampuan berfikir orang-orang Palestina dan dua ribu tahun yang lalu dalam menjelaskan pribadi dan karakter pemimpin yang baik dan guru umat Manusia (Yesus) ini).
3. Stoic
Tarsus dikenal sebagai pusat filsafat Stoic. Filsafat ini menganut faham hikmah. Artinya segala sesuatu bencana yang menimpa diterima dengan mengambil hikmahnya. Filsafat stoic, menjadi lebih menarik diabad ketiga SM pada saat Yunani ditimpa berbagai macam bencana seperti kelaparan, perang saudara dan penindasan. Dengan memahami bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah rencana "Yang Maha Kuasa" maka orang akan menerimanya dengan ikhlas. Salah satu faham Stoic yang dianut Paulus adalah cosmopolitanisme yang tidak mebeda-bedakan suku bangsa. Pengaruh filsafat Stoic pada diri Paulus dijelaskan oleh Roetzel sbb: (Masa muda Paulus dihabiskan di Tarsus, pusat filsafat Stoic. Surat-suratnya jelas memperlihatkan pengaruh Stoic.....Kecenderungannya melihat uamt sebagai penduduk sorga (fil:3:20) dibanding penduduk kota, memiliki hubungan yang kuat dengan pandangan Stoic. Mungkin termasuk pandangannya tentang oikumene (penduduk bumi) yang menggabungkan Yahudi dan Non- Yahudi diilhami oleh faham Cosmopolitanisme Stoic (Roma 10:18)).
Pandangan Cosmopolitanisme Stoic yang dianut Paulus dapat dengan jelas dilihat pada suratnya kepada jemaat di Kolose: 3: 11:"Dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat,orang barbar atau orang Skit, budak orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam sesuatu.
Pengaruh lain dari filsafat Stoic dalam injil dan surat-surat Paulus adalah faham tentang Logos (firman). Tillich dalam buku yang sama memperlihatkan bahwa kristen menganut berbagai ajaran dasar dari filsafat stoic, kita lihat bagaimana pendapat tillich: (Kristen menganut dari saingan beratnya(Stoic) berbagai ajaran dasar. Yang pertama adalah ajaran Firman, suatu ajaran yang dapat membuat anda putus asa bila anda memelajari sejarah tritunggal dan pemikiran Kristen. Perkembangan dogma dengan KRisten tidak akan dimengerti tanpa (bersandar pada filsafat) ini.)
4. Gnostisisme
Pengaruh Gnotisisme dalam pemikiran
Paulus cukup kental. Hal ini dapat kita lihat pada pandangan dualismenya tentang Tuhan yang disorga dan Tuhan di bumi, tentang daging dan roh tan tentang terang dan gelap. disamping itu penganut penganut faham ini mengaku memiliki rahasia yang hanya mereka yang tau karena khusus diberi tahu. Untuk melihat uah fikirannya yang disandarkan pada filsafat gnostisisme, perhatikanlah pernyataan dalam suratnya kepada jemaat di korintus 15:48-51: "Mahkluk-mahkluk alamiah sama dengan. dia yang berasal dari debu tanah dan mahkluk-mahkluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari Sorga... Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu daging dan darah tidak dapat mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa. Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu sesuatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah.....
Pada umumnya penganut paham Gnostic dimana-mana membenci dunia dan daging(jasad). Menurut mereka, kalo dunia ini jahat berarti arsiteknya (penciptanya) yakni Tuhannya Perjanjian Lama adalah jahat. Oleh sebab itu pemikiran Kristen yang dipengaruhi paham ini menganggap Tuhan pencipta alam di Perjanjian Lama adalah "jahat" dan sebaliknya Tuhan dalam Kristus adalah baik. Pandangan ini dapat kita lihat dalam surat Paulus kepada Jemaat di Korintus dalam 2Korintus 4:3-4: Jika injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah jaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Kata-kata yang digaris bawahi diatas, bagi kebanyakan orang sulit dimengerti. Namun untuk mudahnya saya kutip kata-kata tersebut dalam alkitab berbahasa Ingris KJV yakni: "th God of this world yang artinya Tuhan didunia ini, atau Tuhan pencipta dunia. Jadi menurut Paulus, Tuhan pencipta Dunia ini Jahat, karena telah membutakan orang sehingga tidak percaya pada ajarannya(ajaran Kristen).
Golongan gnostik yang hidup dalam Roh menyembah pribadinya yang menjadi roh, yakni Kristus, sebaliknya mereka malah mengutuk Yesus yang pernah hidup dalam daging. Maricon yang hidup di abad II, merupakan salah seorang kampium Gnostisisme. Maricon dan kelompoknya menggunakan Surat-surat Paulus sebagai bagian terbesar dari Alkitab mereka. Oleh karena itu selit memungkiri pengaruh Gnostisisme dalam alam pemikiran Paulus. Sebagai contoh dapat dilihat beberapa ayat-ayat dari surat-suratnya yang memberikan gambaran jelas pengaruh Gnostisisme. silahkan baca Roma: 7:18: Sebab aku tahu, bahwa didalam aku, yaitu didalam aku sebagai manusia yang tidak ada sesuatu yang baik....
baca lagi roma: 7:24: Aku manusia celaka! siapakah yang melepaskan aku dari tubuh maut ini?
Pertanyaan-pertanyaan yang tendensius di atas disamping diartikan sebagai pengaruh Gnostisisme dalam alam pikiran Paulus, juga ada sebagian yang memperkirakan Paulus sebagai homoseksual. Namun pernyataannya yang sulit dibantah sebagai pengaruh Gnostisisme adalah dalam suratnya kepada jemaat Roma: 8:23:
....kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan Tubuh kita.
Menurut Paulus, hidup dalam daging adalah hidup dibawah hukum Taurat yang tidak lepas dari dosa. Oleh karena itu Dia menganjurkan pengikutnya untuk hidup dalam roh dalam Kristus. silahkan baca Galatia 3:3: Adakah kamu sebodoh itu? kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya dalam daging?
Jelas sekali Paulus menggunakan paham dualisme terang dan gelap dari Gnostisisme:
Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang.
Aplikasi filsafat Gnostisisme tentang Tuhan di Langit dan Tuhan di Bumi dalam pemikiran Paulus, dapat dilihat dari pemahamannya tentang Kristus. Menge-nal Tuhan di langit dan Tuhan di bumi, dapat kita lihat dari titik berat kebangkitan KRistus sebagai dasar keimanannya, Tuhan yang dibangkitkan di dunia ini adalah Tuhan dari Rohyang baik. Sementara Tuhan yang sebelumnya adalah Tuhan dari daging yang kurang baik karena mengurung manusia di dalam Hukum Taurat. Oleh karena itu dengan kematian Kristus, maka matilah pula hukum taurat dari produksi Tuhan yang kurang baik.
Tuhannya Paulus yang baik dibandingkan Tuhannnya Yesus yang kurang baik dapat dilihat dari penjelasan Roetzel berikut:
(Paulus merasa bebas dari dosa dan kematian melalui kasih, Yahudi, sebagai mana kita ketahui, di bebani oleh Hukum dengan dosa, oleh dosa dengan kematian. Tuhannya Paulus tampil sebagai Tuhan pengasih, Tuhannya Yahudi sebagai pembebas tugas. tugas berat)
Demikian ulasan saya tentang siapa Paulus dan bagaimana Latar belakang Paulus yang kontroversial ini, dan ternyata ajaran kristen bukan lagi ajaran Yesus tapi ajaran Paulus yang terbukti telah memutar balikkan ajaran Yesus, dan menggantikan ajaran Yesus dengan ajaran penyembah berhala Romawi....
semoga bermanfaat.....
wassalam
Regard ki gondrong
Sumber : diambil dari catatan teman
♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣
♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬