KATAK DAN AYAM JAGO


KATAK DAN AYAM JAGO

Sahabatku, Terkadang kita tidak sadar bila terlalu banyak hal yang kita katakan yang hanya membuat orang lain tidak menyukai kita. Begitu banyaknya hingga dengan keberadaan kita saja orang langsung tidak simpati. Dalam cerita berikut diilustrasikan mengenai sikap kita tersebut dan dari sana kita bisa belajar bagaimana menjadi pemimpin ataupun pribadi yang dirindukan kehadirannya. Untuk mengetahui lebih lanjut bacalah sedikit cerita berikut. Selamat membaca ! Semoga harimu baik. :-)
--------------------------

Sahabatku, ketika musim hujan ramai kita dengar suara kodok dimana tempat sepanjang hari. Tentu suara tersebut sungguh menggangu telinga kita. Suara tersebut menjadikan orang -orang disekitar kita tidak tenang. Dan tentu meresahkan kita juga ketika hendak beristirahat di malam hari. Seorang pemimpin yang terlalu banyak ngomong dan menasehati pengikutnya secara berlebihan bisa diibaratkan dengan seekor kodok. Yang mana ia akan dibenci oleh banyak orang sebab banyaknya ia berbicara. Kurangnya ia memahamai perasaan dan kondisi orang lain. Hal ini bisa lebih buruk lagi ketika ternyata apa yang menjadi nasehat atau ucapan orang tadi ternyata tidak ia lakukan sendiri. Orang akan marah bahkan pergi meninggalkannya begitu saja. Tentu hal ini sangat tidak kita harapkan terjadi pada diri kita.


Berbeda dengan seekor kodok, seekor ayam jago hanya berkokok sesekali saja di waktu pagi. Begitu jarang namun kehadiran suaranya sangat dinanti. Dimana suaranya memberikan pertanda bagi orang banyak bahwa pagi hari telah tiba. Itulah gambaran bagi seseorang yang sedikit berbicara namun nasehat yang ia berikan sangat dirindukan oleh orang banyak. Sebab ia bisa mengetahui bagaimana perasaan orang lain. Dan itupun tidak memerlukan banyak kata. Cukup kata yang tepat, teguran, nasehat yang dibutuhkan oleh orang yang mungkin membutuhkannya. Serta ia juga melakukan apa yang ia ucapkan dan nasehatkan. Sehingga bisa menjadi panutan bagi orang banyak.

Itulah gambaran dari seekor ayam jago.
--------

Sahabatku,
Melalui cerita diatas kita bisa mengambil sisi positif didalamnya. Dimana untuk menjadi pribadi yang dirindukan, pemimpin yang diteladani maupun sebagai orang yang selalu dinantikan kehadirannya kita haruslah mengambil sisi porsitif dari seekor ayam jago.

Begitu pula sebaliknya untuk menghindari kebencian, cacian seta kemarahan orang lain kita upayakan agar tidak bersikap sebagaimana seekor kodok. Yang mana kehadirannya tidak diharapkan dan dibenci.

♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣
♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬